Penang
(dibaca:Pineng) adalah salah satu pulau yang ada disebelah barat
negara malaysia, lokasi pulau ini berdekatan dengan negara indonesia
khususnya berbatasan wilayah dengan pulau sumatra.
Pertengahan
bulan oktober 2012 saya berkesempatan berkunjung ke Medan untuk
urusan pekerjaan selama dua hari (kamis-Jum'at). Satu minggu sebelum
keberangkatan saya sudah order ke kantor agar jadwal kepulangan saya
diundur sampai hari minggu. Niat saya memang mau sekalian
short-weekend
di
Penang. Saat kantor sudah setuju mulailah saya hunting tiket pesawat
Medan-Penang-Medan,memang sedikit ribet karena saya harus melihat
jadwal satu persatu dari pesawat yang akan saya naiki agar sesuai
dengan jadwal kepulangan dari kantor dan sesuai pula dengan budget.
Alhamdulillah semua bisa terbooking dengan baik,selesai hunting tiket
saya lanjut hunting hostel dan info sighseeing yang wajib dikunjungi
di Penang.
Berbekal
informasi yang sudah saya kumpulkan, pada hari H selepas semua
pekerjaan saya selesai,saya balik ke hotel mengepack ulang
travelbag,mengganti highheels 9cm dengan sepatu kets,mengganti atasan
dengan jumper yang lebih casual tetapi tetap menggunakan rok kerja.
Dandan semacam ini hanya akan saya lakukan kalau saya pergi
jalan-jalan dengan biaya subsidi kantor he..he..he
Keberangkatan
jalan jalan ke luar negeri kali ini dari Polonia international
Airport-Medan, departure internasionalnya tidak terlalu ramai jika
dibandingkan dengan departure domestiknya. tetapi hampir samalah
dengan keadaan bandara dikota-kota besar lainnya di indonesia,
kecuali jakarta kaliya. Ngomong masalah bandara, buat saya Ngurah Rai
international Departure tetaplah tidak terlupakan. karena disanalah
kali pertama saya terbang ke luar negeri menuju Phuket, Thailand.
International departurenya sangat kontras dengan domestic departure,
sempat bikin heran sih...tapi terakhir visit kesana sepertinya
pemerintah setempat mulai melakukan perombakan besar-besaran, dan
mungkin sebentar lagi akan menjadi best bandara di Indonesia...semoga
^_^
Beberapa
jam menunggu, akhirnya sayapun berangkat. menggunakan low cost
airplane kesayangan Airasia penerbangan menuju Penang ditempuh dengan
waktu kurang lebih 55 menit, hampir sama kalau kita terbang dari
Surabaya-Bali.Pesawat mendarat di Bayan Lepas international
Airport.Dari Bayan Lepas International Airport saya menuju GeorgeTown
menggunakan Rapidpenang 401 dengan biaya 2MYR,saya hanya ngikut dari
panduan hostel yang telah saya booking. kali ini saya menginap di
hostel Old Penang Guesthouse yang berada di Love Lann,Goergetown.
sampai di hostel selesai check-in, saya mandi dan langsung mencari
makan disekitar hostel sambil berkeliling. Kebetulan lokasinya tidak
jauh dari Masjid Kapitan Keling, salah satu sightseeing yang ada di
Penang. Dipojokan masjid tersebut ada semacam Warung nasi, namanya
Nasi Kandar Beratur dan hanya buka selepas jam 10 Malam. Saya
putuskan untuk makan malam dengan menu tersebut. Nasi Kandar adalah
makanan yang menurut saya khas di Malaysia, karena saya sering
melihat update status facebook teman, yang asli orang malaysia selalu
makan siang dengan menu nasi kandar. Kalau di Indonesia Nasi kandar
semacam nasi Campur, kita bisa memilih lauk lauk yang disediakan,
mulai dari ayam, ikan, sotong,otak, udang dan beberapa pilihan
lainnya. Semuanya dimasak dalam bentuk santan dan rempah, cita rasa
india heheheeh...setelah itu langsung saya balik ke hostel.
Sabtu
pagi pukul 06.00am saya sudah bersiap siap untuk keliling penang.
Berbekal travel Map yang disediakan dari Hostel yang juga sudah saya
pelajari semalam. Rencana awal saya adalah keliling GeorgeTown, untuk
keliling Georgetown bisa menggunakan 3 alternatif, pertama jalan
kaki, kedua menggunakan bus rapidpenang dan yang terakhir
memanfaatkan fasilitas Free CAT (Bus Free). Terkait dengan waktu dan
padatnya rencana saya hari itu, saya putuskan untuk mengikuti tour
gratis dengan Free CAT yang disediakan. Rute Bus ini dibagi dua dari
Komtar menuju Jetty dan dari Jetty menuju Komtar dan hanya ada pada
pukul 06.00am-12.00pm (15 menit sekali). Pantaslah kalau Georgetown
penang di masukkan dalam Heritage UNESCO, karena memang kesan kotanya
masih banyak bangunan kuno yang terpelihara, dengan sistem penataan
jalan yang baik, transportasi yang baik. Beberapa objek wisata yang
bisa dikunjungi di Georgetown diantaranya: ST.George's Churh, Masjid
kapitan Keling, City Hall-Town Hall, Esplanade,Gurney Drive, little
india, Queen victoria memorial clock tower dan The Pinang Peranakan
Mansion yang sangat populer untuk dijadikan background film ataupun
serial TV, setahu saya lokasi ini sempat dijadikan lokasi finish di
Amazing Race edisi Asia.
Setelah
keliling Goergetown,saya menuju lokasi berikutnya yaitu Kek Lok Si
Temple yang kurang lebih 45-60 menit dari Komtar. Untuk mencapai
tempat tersebut anda bisa menggunakan rapidpenang 201,203,204,502.
turun pemberhetian bus kek lok Si dari situ bisa jalan kurang lebih
500 meter, dari pintu masuk untuk menuju puncak harus naik
bepuluh-puluh anak tangga yang dikanan kirinya penuh dengan penjual
souvenir. Ini mengingatkan saya ketika saya berkunjung ke makam Raja
Sidabutar dan Museum Batak yang ada di Pulau Samosir,Sumatra Utara.
Objek wisata ini dibuka pikul 09.00am,pagi itu saya tiba pukul
09.30am, masih sepi banget. Kek Lok Si Temple ini adalah kuil budha
terbesar di Asia tenggara, didalamnya terdapat pagoda sepuluh ribu
budha dan patung Kuan Yin yang dibangun sangat besar dan tinggi
berwarna tembaga, patung sebesar ini pernah juga saya jumpai ketika
satu tahun yang lalu saya berkunjung ke Batu caves, Malaysia juga,
terdapat patung dewa Umat Hindu besar dan tinggi berwarna emas
genjreng dan bagus banget untuk pengambilan photo hehehe. Untuk
mencapai patung Kuan Yin kita harus naik semacam cabel car. Dari
puncak kita bisa menikmati pemandangan pulau penang juga. Setelah
selesai berkeliling dan mengambil photo saya melanjutkan perjalanan
menuju Penang Hill,objek wisata ini bisa dicapai hanya menggunakan
rapidpenang 204. Lokasi memang dekat dengan Kek Lok Si tetapi saya
tidak menyarankan anda untuk berjalan kaki menuju tempat tersebut.
Penang Hill atau biasa disebut dengan bukit bendera adalah objek
wisata yang menyajikan keindahan pulau penang (Skyterrace),lokasinya
berada dipuncak bukit, sehingga dari atas kita bisa melihat pulau
pinang keseluruhan, jembatan yang menghubungkan pulau penang dengan
daratan malaysia, sungguh pemandangan luar biasa. Untuk mencapai
puncak disediakan transportasi kereta cepat dengan biaya 35MYR return
(stesen bawah-stesen atas-stesen bawah) untuk dewasa . Kereta ini
sistemnya sama seperti Tram yang pernah saya naikki di The Peak Tram,
Hongkong,hanya desain tempat duduk, kecepatan kereta dan panjang
lintasan saja yang mungkin membedakan keduanya. Yang membuat sedikit
malas adalah antrian untuk balik ke stesen bawah,antriannya panjaaang
banget bahkan lebih panjang daripada saat akan naik. Jadi untuk
menikmati objek wisata ini saya sarankan berangkatlah paling pagi :).
Dari
penang hill saya kembali ke Goergetown menggunakan rapidpenang 204
turun diterminal Komtar,sebelum melanjutkan perjalanan ke objek
wisata berikutnya, saya mencoba mencari tempat makan
siang,berdasarkan travel map kulinary yang juga saya dapat dari
hostel saya menginap, lokasinya berada di jalan penang dekat terminal
komtar, saya lupa nama kafenya tetapi semacam foodcourt sederhana
dimana terdapat berbagai penjual makanan, disitu saya langsung
memesan berbagai makanan yang memang benar benar patut dicoba karena
rasanya berbeda dengan yang kita jumpai di Indonesia, yaitu Laksa
penang, rojak dan es cendol. Hemmm...jadi terbayang manisnya es
cendol,asem dan kenyalnya Laksa Penang, dan bumbu gurihnya Rojak.
Tepat
pukul 03.00pm selepas makan siang saya kembali berjalan menuju
terminal komtar dan mencari jalur bus yang akan membawa saya menuju
batu feringgi. Batu Feringgi dapat dicapai menggunakan rapidpenang
101 dengan biaya 12.5MYR,perjalanannya memerlukan waktu kurang lebih
satu jam. Rencana saya memang sengaja ingin mencapai tempat tersebut
saat sunset, tetapi sayang waktu itu cuaca agak mendung sehingga saya
hanya menghabiskan waktu menyusuri pantai, pantai batu feringgi
memiliki pasir kecoklatan sama seperti di Kuta Bali, struktur batu
mungkin hampir mirip di pantai bangka dan berbagai pantai lain di
sekitar sumatra. Namun kalau menurut saya pantai yang bagus justru
disepanjang perjalanan menuju batu feringgi, pantainya tidak ramai
karena disekitar rumah penduduk dan batu-batuanya lebih banyak, bagus
sekali untuk lokasi pemotretan. Hanya sekitar satu setengah jam saya
menghabiskan waktu di Batu Feringgi, setelah itu saya memutuskan
untuk menuju lokasi terakhir yaitu ke Pesiaran Gurney. Saya menaiki
bus rapidpenang 101 yang menuju komtar dan berhenti di pemberhentian
yang terdekat dengan persiaran gurney. Persiaran Gurney semacam
tempat seperti pinggiran pantai Losari, Makassar. Dimana banyak orang
yang menghabiskan waktu untuk duduk santai menikmati laut dan
berjalan jalan. di sudut jalan persiaran gurney terdapat semacam
foodcourt terbuka, dimana terdapat banyak kios yang menjajakan
makanan laut dan berbagai makanan khas Penang. Saya habiskan sore itu
sambil menikmati sepiring kerang rebus yang rasanya sangat fresh,
sepiring pasembur yang merupakan makanan khas penang, segelas es tea
(di indonesia teh tarik) yang rasanya memang lebih enak di Malaysia
heheheh dan satu buah degan (kelapa muda) yang menurut saya lucu cara
penyajiannya. Jadi menurut saya tepat ini memang sangat pas jika anda
ingin memanjakan lidah untuk mencicipi semua masakan laut dan masakan
khas di Penang. Very recomended!!!!!
Di
persiaran gurney ini juga saya merasakan hujan untuk kali pertama
sepanjang tahun 2012, hujannya benar benar deras membuat saya harus
bertahan lama dan menikmati suasana persiaran gurney petang hingga
pukul 7.30pm, karena saya kawatir tidak mendapat bus rapidpenang dari
arah batu feringgi, setelah hujan terlihat agak reda “hujannya
masih mampu membuat kita basah kuyub kalau berjalan santai-santai”
langsung saya berlari-lari menuju tempat pemberhentian bus yang tadi
saya turuni. Setelah kurang lebih 30 menit akhirnya saya mendapat bus
untuk kembali ke Komtar. Sampai di Komtar saya putuskan untuk kembali
ke hostel dengan jalan kaki, tidak terlalu jauh kalau menurut peta
yang saya lihat tetapi karena kondisi saya sudah capek habis jalan
jalan seharian,perjalanan menelusuri lebuh dan lorong terasa begitu
lama untuk mencapai hostel. Sesampainya di hostel saya langsung
mandi, menata ulang koper dan tidur, karena besok paginya saya harus
segera bersiap menuju bandara untuk terbang kembali ke
Medan,Indonesia.