Thursday, January 10, 2013

JATUH BANGUN APPLY VISA MESIR

     Mengurus Visa adalah hal yang paling penting ketika kita ingin berkunjung ke suatu negara yang memang memberwajibkan pengunjungnya untuk mememnuhi syarat visa. Untuk pemegang passport Indonesia ada beberapa negara yang sudah memiliki hubungan kerjasama yang baik sehingga memberlakukan bebas Visa ataupun Visa on Arrival yang bisa dibeli saat tiba di negara tersebut. Tetapi masih banyak negara yang mewajibkan Visa pemegang passport hijau berlambang garuda ini. Salah satunya adalah negara Mesir.

     Mesir adalah salah satu negara maju yang ada di benua Afrika, Negara ini terkenal karena memiliki peradaban kuno serta beberapa bangunan kuno yang termegah di dunia. Siapa yang tidak pernah mendengar Pyramid Giza. Sewaktu saya SD saya ingat betul bahwa Pyramid adalah salah satu peninggalan sejarah yang pernah termasuk dalam tujuh keajaiban dunia. Luar Biasa! Dan mungkin itu juga yang menginspirasi saya untuk memasukkan negara Mesir sebagai alternatif tujuan trip selanjutnya.

        Sedikit berbagi pengalaman untuk mencapai negara Mesir dan bagaimana jatuh bangunnya saya mengapply Visa Mesir, saya berharap ini menjadi pelajaran yang berharga buat saya khususnya dan mungkin dapat digunakan sebagai tambahan informasi untuk anda yang akan melakukan perjalanan ke negara Mesir. Apply Visa Mesir dapat dilakukan disetiap negara yang ada perwakilan kedutaan ataupun konsulat Mesir. Kalau di indonesia bisa di apply di kedutaan mesir yang ada di Jakarta. Karena saya bekerja di surabaya, dengan pertimbangan waktu yang tidak memungkinkan saya harus bolos ngantor, biaya pesawat dll, Akhirnya saya mencoba mencari alternatif untuk apply visa Mesir dari negara lain. Dan itu adalah awal ide konyol yang saya buat.

             Kebetulan trip ke Mesir ini saya sisipkan dalam rencana perjalanan saya ke Turki akhir tahun 2012 lalu. Tiket penerbangan sudah saya pesan semua, termasuk hostel-hostel seolah semua akan sesuai dengan rencana dikepala saya :) :). Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari membaca catatan blog, surfing internet. Informasi yang saya baca bahwa kita bisa mengurus visa mesir dari Turki dan prosesnya sangat singkat. Berbekal info tersebut entah ada kekuatan darimana saya merasa sangat percaya diri bahwa saya pasti mendapat Visa Mesir dinegara tersebut, padahal dari informasi juga jelas tertulis dengan tulisan berwarna merah pula memperingatkan untuk pengurusan visa Mesir bagi pemegang passport Indonesia kini semakin sulit dikarenakan banyak warga negara Indonesia yang memanfaatkan kemudahaan tersebut untuk bekerja ilegal disana :(:(. Tanpa pikir panjang saya tetap nekat untuk berangkat.

             Saat apply Visa Mesir di Turkey, saya memang mengalokasikan satu hari untuk proses pengajuannya, tapi saya tidak sadar bahwa hari itu adalah hari minggu dan kedutaan mesir tidak buka pada hari minggu, saya pikir karena Mesir adalah negara islam yang menerapkan hari liburnya jatuh pada hari jum'at, itu juga berlaku untuk kedutaannya. Ternyata kita memang harus mencari informasi sedetail mungkin mulai dengan jam operasional, hari operasional beserta hari liburnya sekalian. Sebelum mengetahui kalau hari minggu libur saya sempat berteriak-teriak di microphone yang ditempel dipintu pagar kedutaan dan mencoba mencari informasi kapan saya bisa mengapply Visa. Maklum untuk negara mesir bahasa utamanya adalah bahasa arab dan tulisan yang ditempel dipost penjagaan juga bertuliskan arab. Who's someone understand???dulu saya mengaji dan belajar membaca Al-Qur'an juga sewaktu masih sekolah dasar. Saya teriak pakai bahasa Inggris semampunya eh...dijawab pakai bahasa arab. Baru mendapat jawaban yang agak jelas setelah berinisiatif menelepon ke dalam, dengan jawaban No..English.....Back Tomorrow. Haduuhh ternyata saya disuruh kembali besok tanggal 24 desember 2012. Capek deh!!!

     Saya kembali kekedutaan tersebut tiga hari kemudian tepatnya tanggal 26 desember 2012. karena saya sudah memiliki rencana trip lain yang tidak mungkin saya cancel karena hal ini saja lagian tanggal 25 desmber kedutaan juga libur Natal. Show must go on, Bukan???Ketika saya kembali ke kedutaan tersebut menggunakan bis antar provinsi menempuh perjalanan darat 5 jam dilanjut metro dan bis kota, tepat nya pukul 10.15 waktu turkey. Kedutaan memang belum buka tetapi ada tanda tanda bahwa hari itu kedutaan tidak tutup. Lalu seorang petugas penerima berkas mempersilahkan saya masuk ke post penjagaan ,segera setelah itu menyerahkan form aplikasi Visa, mungkin mereka tahu betul bahwa tampang saya mau mengajukan Visa. Sayapun semangat mengeluarkan berkas-berkas kelengkapan pengajuan Visa yang memang sudah saya siapkan sebelum berangkat. Photo berwarna, copy passport, copy booking hostel, copy tiket pesawat PP dan asuransi perjalanan besrta biaya sebesar 35TL atau setara 175rb. Pokoknya semua dokumen yang mendukung bahwa saya tidak akan jadi imigran gelap disana hehehe. Setelah saya isi semua dan saya kumpulkan, petugas tersebut membaca sebentar dan tiba tiba mengatakan pada saya permohonan anda tidak dapat diproses. Loh loh loh kenapa ?apakah dokumen saya kurang? Ternyata proses pengajuan Visa ini memerlukan waktu tujuh hari dan belum pasti hari ke 7 jawaban sudah diterima dari pemerintahan mesir. Sedangkan tanggal itu adalah lima hari sebelum jadwal terbang saya ke mesir. Putus asa dan sedih pasti, stress jelas. Karena saya sudah mengeluarkan biaya tiket PP untuk kesana dan saya harus membayangkan terlunta-lunta dibagian imigrasi Bandara Cairo....sungguh miris. Hal positif yang muncul dipikiran saya adalah kalaupun terlunta-lunta saya kan hanya dua hari satu malam di mesir. Saya tetap mencoba bernegoisasi agar prosesnya bisa dipercepat maksimal satu hari sebelum keberangkatan. Petugas menyepakati namun dari mimik wajahnya terlihat tidak ada harapan dan toleransi. Entah apa pikiran saya saat itu yang jelas beberapa rencana ke tempat-tempat yang sudah saya list dalam daftar independent trip saya kacau semua. Saya hanya berusaha memaksimalkan waktu yang ada untuk menikmati jalan-jalan saya sambil menunggu jawaban.

      Pada hari H yang tertulis di kertas kecil bukti penerimaan berkas saya datang lagi kekedutaan tersebut dengan menempuh perjalan 7 jam menggunakan bis antar provinsi. Sampai disana terlihat ada petugas yang menerima beberapa berkas dari beberapa orang turki yang juga mengapply Visa. Setelah saya lihat petugas ini berbeda dengan petugas yang pertama saya temui. Ternyata petugas ini hanya bertugas mengumpulkan berkas menggantikan petugas resminya. Saya mencoba menanyakan hasil dari pengajuan visa mesir saya. Jawaban yang membuat dengkul saya lemes dan mata saya berkaca-kaca adalah petugas tidak resmi ini mengatakan bahwa hari ini kedutaan tutup karena besok libur tahun baru dan dia hanya mengumpulkan berkas, jawaban mungkin baru dua hari lagi diterima dari pemerintah mesir. Duhhh rasanya saya stress sekali saat itu. Saya mencoba bernegoisasi dan sedikit memaksa agar saya bisa dibantu untuk mendapat jawaban saat itu juga, namun tetap saja tidak berhasil. Akhirnya Saya hanya terdiam di pos penjagaan itu hingga petugas tak resmi mempersilahkan saya keluar karena pos kedutaan akan ditutup. Benar benar tidak ada toleransi sedikitpun.
Dari kejadian ini saya tahu bahwa lebih baik mengurus visa sebelum berangkat, repot memang di Indonesia tapi lebih repot lagi kalau bermasalah di Negara orang. Selain membuang duit untuk ongkos bolak-balik kekedutaan ,ada beberapa booking hostel yang terpaksa hilang gara-gara hanya mengurus masalah ini. Dan pastinya rugi waktu.

      Apakah kalau saya tidak memiliki Visa Mesir saya tidak bisa mengunjungi Pyramid Giza. Jawabannya tidak juga. Setelah saya sadar saya tidak mungkin menunggu jawaban dari kedutaan Mesir yang ada di turki dan saya harus tetap terbang ke Mesir karena tiket pulang saya memang harus melalui mesir. Sayapun tetap berangkat. Dalam pikiran tetap fokus berpikir bagaimana cara mendapat ijin di Imigrasi Cairo minimal visa transit, Never Give Up!!!!!!

     Saya menikmati penerbangan dengan maskapai andalan negara Mesir, ketika hampir landing pemandangan yang disajikan dari pesawat begitu menakjubkan buat saya, hamparan gurun pasir dan seluruh bangunan dikota cairo yang berwarna coklat kehijauan. Sedikit membuat saya lupa bahwa saya belum punya ijin untuk masuk ke negara tersebut. Begitu turun dari pesawat saya berjalan menyusuri jalan menuju baggage claim dan imigrasi. Sebelum saya sampai dibagian imigrasi saya bertemu dengan dua orang entah dari biro perjalanan atau dari staff maskapai airline yang saya naiki, yang jelas saya melihat mereka mengumpulkan beberapa passport dari satu grup penumpang yang satu pesawat dengan saya. Tanpa pikir panjang saya mendekati kedua orang tersebut dan mencoba mencari info bagaimana saya bisa memperoleh Visa transit. Dengan sedikit menceritakan keinginan kuat saya datang ke negaranya karena ingin sekali melihat Pyramid Giza dan sungai Nil dan memastikan bahwa saya juga tidak akan lama disitu karena keesokan harinya harus terbang ke negara lain. Merekapun bersedia membantu dan sepertinya memang itu tugas mereka.

      Dari pembicaraan dengan kedua orang tersebut akhirnya saya mendapat visa transit dan bisa bergabung dengan tour package yang mereka adakan di hari berikutnya. Memang saya harus mreogoh kantong agak dalam karena saya harus membook hotel yang mereka rekomendasikan dan membayar biaya tour ke pyramid esok harinya. Tetapi setelah saya pikir saya mendapat apa yang saya bayar. Serem juga mungkin seandainya saya harus menjelajah cairo sendirian dan berkunjung ke Giza Pyramid tanpa guide. Karena kebanyakan pedagang disana agak memaksa dan kita memang harus berhati-hati apabila tidak menginginkan suatu barang ,jangan coba-coba untuk menawar karena anda akan dipaksa mati-matian membeli. Sejauh pengalaman saya ikut tour tersebut saya aman dan menikmati. Alhamdulillah